Tuna Rungu


.

Pengertian anak tunarungu

Anak tunarungu adalah anak yang kehilangan seluruh atau Sebagian daya pendengarannya , sehingga mengalami Gangguan berkomunikasi secara verbal .Secara fisik , anak tunarungu tidak berbeda dengan anak –Anak dengar pada umumnya , sebab orang akan mengetahui Bahwa anak menyandang ketunaruguan pada saat Berbicara ,mereka berbicara tanpa suara atau dengan suara Yang kurang atau tidak jelas artikulasinya , atau bahkan tidak Berbicara sama sekali , mereka berisyarat .



Klasifikasi tunarugu

Berdasarkan tingkat kerusakan/kehilangan kemampuan
Mendengar

Sangat ringan , 27- 40 dB
Ringan , 41-44 dB
Sedang , 56-70 dB
Berat , 71-90 dB
Ekstrim , 91 dB keatas tuli .
Dipl Aud menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan ketulian pada anak, di antaranya:

1. Ketulian disebabkan karena virus Toxoplasma Rubella atau campak, Herpes, dan Sipilis. Terkadang kedua orang tua tidak menyadari bahwa dirinya telah mengidap virus tersebut sehingga menyebabkan ketulian pada anaknya kelak.

2. Lahir premature, belum genap bulannya juga bisa menyebabkan ketulian pada anak.

3. Ketulian juga bisa disebabkan karena sang ibu pada saat hamil, berusaha menggugurkan janin yang ada dalam kandungan.

4. Anak yang baru lahir dan kekurangan oksigen pun bisa menjadi tuli.

5. Ketulian juga bisa dialami ketika anak pada masa pertumbuhan, misalnya pada saat lahir, anak lahir normal hanya saja menjelang usia 10 tahun ia mengalami sakit sehingga diberikan obat dengan dosis tinggi sehingga menyerang telinganya.

Jadi ada gangguan pendengaran karena obat-obatan yang memiliki efek samping menyebabkan ketulian. Seperti pil kina juga mempunyai pengaruh yang besar pada telinga, maupun aspirin juga terbilang rawan, oleh karena itu harus hati-hati bila digunakan.

6. Peringatan bagi para ibu-ibu hamil, kalau sedang mengandung sebisa mungkin jangan sakit karena suatu penyakit yang diderita saat hamil sangat riskan untuk kandungan, terlebih seperti campak atau tipes. Semua penyakit dengan panas tinggi, akan sangat riskan untuk kandungan.

7. Faktor genetik juga bisa mempengaruhi, misalnya kedua orang tuanya normal, namun kakek dan neneknya memiliki riwayat pernah mengalami ketulian. Hal ini bisa berdampak pada anak.

8. Anak terlahir dengan disedot, vakum, Caesar juga bisa merusak saraf pendengaran. Jika anak mengalami tuli saraf, tentu tidak bisa disembuhkan, hanya bisa di bantu dengan alat bantu dengar semata.

Terapi yang bisa membuat kembali mendengar itu tidak ada kecuali untuk para tuli konduktif yang disebabkan karena infeksi. Infeksi ini dapat disembuhkan tetapi ketuliannya belum tentu sembuh. Apalagi kalau tuli saraf, kerena yang mengalami kerusakan saraf di dalam labirin yang sangat kecil sehingga tidak bisa dioperasi dan tidak bisa disembuhkan.

Your Reply